Siswa MTs Ali Maksum Menghadiri Talkshow “GESANG”, Gerakan Santri Sadar Lingkungan  dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2024.

Yogyakarta – Minggu (6/10/2024), PW Fatayat NU DIY bersama PW IPNU DIY dan PW IPPNU DIY telah menggelar talkshow dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024 dengan tema “Bebas Bullying, Sehat Jiwa Raga, Indonesia Digdaya” di Aula Kantor PWNU Yogyakarta. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan santri dan pelajar serta guru Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk dari MTs Ali Maksum. Selain itu juga dihadiri oleh KH. Drs Mas’ud Masduki selaku Rais Syuriah PWNU DIY.

Kegiatan ini diisi oleh narasumber Hena Rustiana, S.Psi, CFP selaku Ketua Kesehatan Mental Indonesia, Elya Marfu’atun, M.Psi seorang pasikolog, dan Riesta Yasinta, S.Gz, MPH dari Dinas Kesehatan DIY yang membahas tentang mental health pada remaja.

Gesang atau gerakan santri lingkungan ini “Bebas Bullying, Sehat Jiwa Raga, Indonesia Digdaya”. Acara tersebut membahas pentingnya menjaga Kesehatan mental, khususnya bagi santri, agar tercipta generasi yang sehat secara mental dan fisik. Diketahui rata – rata remaja di Indonesia telah mengalami perundungan, depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan emosional dikarenakan kurangnya kemampuan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi. Remaja cenderung labil dan tidak tahu untuk menentukan mana yang benar dan salah. Akibatnya terjadi bullying.

Bullying adalah perlakuan intimidatis terus menerus untuk menurunkan harga diri korban. Faktor yang paling utama dari pencegahan bullying adalah faktor internal; seperti mengatur emosional, menyayangi diri sendiri, menangguhkan diri dan jiwa.

Hena Rustiana, S.Psi, CFP Ketua Kesehatan Mental Indonesia, menjelaskan bahwa sebagai generasi muda harus memiliki jiwa yang tangguh dalam situasi apapun. “Dimanapun dan kapanpun kita berada, masalah selalu menghampiri kita. Jadi, bagaimanapun kita harus memiliki jiwa yang Tangguh dan percaya pada diri kita.” Ujarnya.

Elya Marfu’atun, M.Psi seorang psikolog, menjelaskan bahwa masalah mental health bukan berarti gangguan jiwa, tetapi masalah mental health jika tidak ditangani dengan benar akan menjadi gangguan jiwa. Penyebab gangguan mental pada remaja dikarenakan kurangnya produktifitas. Remaja Perempuan cenderung rentan mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Sedangkan remaja laki-laki rentan mengalami hiperaktivitas dan susah untuk fokus.

Banyak dari para remaja pernah di-bully, tetapi hanya sebagian yang berani melapor. Elya Marfuatun, M.Psi memberikan motivasi agar lebih berani melapor. “Suara kamu berharga, jika kamu merasa ditindas, bicaralah. Mencari bantuan bukan berarti tanda kekalahan”, tegasnya.

Bangun mental health kita dengan mengatur emosional, menyayangi diri sendiri, menangguhkan diri dan jiwa agar terbebas dari bullying untuk Indonesia adil dan makmur.

Oleh : Gedisya Azka Dinarizky (VIII H) dan Kirana Aurahman (VIII H)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *