NOTULENSI PENGAJIAN GURU MA & MTs

Kitab Nashoihul ‘Ibad oleh KH Afif Muhammad, MA

Hari/Tanggal​: Rabu, 2 Oktober 2024

Waktu​​: 13.00 – Selesai

Tempat​​: Ruang Partisi MA Ali Maksum

Materi​​: (kelanjutan) Maqalah ke-8 

Notulen​​: Moh. Saifuddin Ihya’

Guru Hadir​: 38

(lanjutan materi) Maqalah ke-8Diriwayatkan dari Nabi SAW., bahwasanya beliau bersabda: Wahai manusia, sesungguhnya dunia ini adalah rumah tempat berusaha (mergawe) bukan rumah untuk menunjukkan kebesaran dan untuk bersenang-senang (enak-enakan). Sesungguhnya dunia ini adalah rumah prihatin bukan rumah untuk riang gembira. Maka, barang siapa yang telah mengetahuinya, niscaya dia tidak gembira karena kesenangan dan tidak sedih karena kesulitan, tidak sedih karena mendapatkan kesempitan hidup dan mara bahaya. Perlu diingat, sesungguhnya Allah menciptakan dunia sebagai rumah tempat cobaan untuk mendapatkan pahala di akhirat, dan akhirat itu sebagai tempat pembalasan karena cobaan sebagai ganti cobaan di dunia. Allah menjadikan musibah dunia kepada manusia, jika dia mensikapinyadengan baik maka dia mendapat pahala akhirat sebagai balasannya. Sehingga hendaklah seseorang melakukan amal di dunia itu untuk nanti memperoleh balasan di akhirat. Apabila seseorang di dunia itu enak-enak terus, maka ingatlah ketika seseorang terlena menikmati susu (manisnya) dunia ingatlah bahwa nanti akan merasakan pahitnya ketika disapih dari kenikmatan dunia.Dan tinggalkanlah kelezatan yang didapat dari hidup di dunia, demi untuk menghindari yang tidak disukai nanti di akhiratnya. Dan janganlah engkau terlalu berhubungan dengan kemewahan dunia padahal Allah menginginkan agar kamu menjauhi kemewahan dunia. Maka jadilah engkau tidak termasuk berhak untuk menerima murkanya Allah (jangan sampai kita pantar terpapar mendapatkan siksa Allah). Riwayat-riwayat yang disampaikan di atas tersebut berisi tentang nasehat untuk mawas diri ketika hidup di dunia.Seseorang yang sadar diri hendaklah dia senantiasa bekerja keras / beramal sholeh (kejar tayang amal) sehingga dia tidak sempat berfoya-foya/ bermewah-mewah (ber haha hehe) hidup di dunia.Orang yang sudah sukses berkarir/kaya raya hidup di dunia hendaklah dia senantiasa mawas diri, jangan disibukkan dengan foya-foya dengan harta, yang nanti di akhir hidupnya menyesal karena hartanya tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat. Mbah Ali dalam mengaji senantiasa dalam kesempatan pengajian beliau menyampaikan agar manusia sadar dunia (bahwa dunia adalah kesempatan kita beramal untuk kehidupan akhirat) dan kalau harta tidak digunakan untuk kebaikan maka akan menyesal pada akhir hayatnya. 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *