Krapyak – Dalam upaya pencegahan virus Japanese Encephalitis (JE), sebanyak 521 siswa MTs Ali Maksum Yogyakarta telah mengikuti imunisasi Japanese Encephalitis (JE) pada hari Selasa, (17/09/2024) bekerjasama dengan Puskesmas Sewon II dengan melibatkan 7 petugas puskesmas dan Alhamdulillah kegiatan imunisasi berlangsung dengan lancar.
Japanese encephalitis adalah penyakit radang otak akibat virus, yang paling banyak terjadi di kawasan Asia. Japanese Enchepalitis (JE) ditularkan pada manusia melalui gigitan dari nyamuk yang terinfeksi culex sehingga dikenal dengan nama nyamuk culex (Culex tritaeniorhynchus). Gejala awal yang muncul dapat berupa demam, menggigil, sakit kepala, lemah, mual, dan muntah. Penderita infeksi japanese encephalitis berat dapat menunjukkan gejala peradangan pada otak (encephalitis), berupa demam tinggi mendadak, sakit kepala, kaku pada tengkuk, disorientasi, koma (penurunan kesadaran), kejang, dan kelumpuhan.
ImunisasiJE ini sangat penting untuk mencegah terjadinya peradangan otak. Sasaran ImunisasiJE adalah anak-anak usia 9 bulan sampai 15 tahun kurang satu hari. Tingkat mobilitas yang tinggi serta status yang di sandang Provinsi Yogyakarta sebagai kota wisata serta kota pelajar, menjadikan provinsi DIY menjadi Provinsi ketiga dalam pelaksanaan imunisasi massal nasional.
Sri Wulianingsih, salah satu dari petugas Puskesmas Sewon II menjelaskan bahwa imunisasiJE akan menjadi imunisasi wajib, Per–November 2024 dengan ditandai meningkatnya jumlah kasus peradangan otak pada anak. “Selaku Badan Kesehatan kami memang betul-betul mengupayakan keberlangsungan untuk masa depan. Indonesia menjadi salah satu negara penerima dosis vaksin pertama dikarenakan tingkat populasi yang tinggi dan tingginya ancaman penduduk yang dapat terjangkit virus tersebut. Mengingat jumlah kasus peradangan otak di Asia Tenggara yang mulai merambah. Terlebih bagi penyandang penyakit ini, akan sulit untuk menemukan penyembuhan dan dapat menyebabkan kematian”, jelas Sri Wulianingsih.
Kegiatan imunisasi JE tentunya tidak terlepas dari proses screeaning. Sebanyak 10 siswa belum bisa melaksanakan imunisasi JE karena sedang mengalami demam, gondongan, atau terdapat virus yang lain. Sebanyak 67 siswa tidak masuk dalam sasaran usia imunisasi JE dikarenakan sudah melebihi batas usia persyaratan.
Para siswa yang melaksanakan imunisasi didampingi oleh wali kelas. Proses penyuntikan berjalan dengan tertib dan lancar. Petugas Puskesmas Sewon II juga memberikan himbauan kepada siswa setelah imunisasi anak-anak diminta untuk minum air putih sesering mungkin agar membantu tetap merasa kuat dan terhindar dari dehidrasi.
Kepala MTs Ali Maksum, H. Muhammad Nilzam Yahya, M.Ag. mengungkapkan rasa terima kasih dan harapan untuk kesehatan siswa. “Alhamdulillah dan terima kasih kepada petugas Kesehatan Puskesmas Sewon II telah melaksanakan imunisasi JE di MTs Ali Maksum. Semoga Kerjasama dengan Puskesmas Sewon II dapat terus terjalin. Tentunya harapan kami setelah melakukan imunisasi JE anak-anak semakin sehat, kuat, dan terhindar dari berbagai penyakit terutama radang otak yang disebabkan virus Japanese Encephalitis (JE)”, ujarnya
Dengan suksesnya pelaksanaan imunisasi Japanese Encephalitis (JE) diharapkan seluruh warga MTs Ali Maksum dapat menciptakan madrasah yang sehat dan aman dari berbagai penyakit.
- JURNALISTIK PUTRA